Selasa, 31 Mei 2016

Cerita Kita

Selamat sore.
Selasa, 31 Mei 2016.
Yuhuu, udah akhir bulan dan ternyata selama bulan Mei ini aku belum update blog, maafkan, aku memang orang sibuk, haha

Eeemm, mau cerita apa ya?
Oh iya, mau cerita tentang perjalanan cintaku aja kali ya, eaaa ~
Mentang-mentang udah halal nih, jadi berani bahas masalah cinta, #uhuk, haha
Nggak apa deh, insyaAllah biar next time bisa jadi kenangan, hihi










31 Mei 2016 ini adalah tepat 37 hari aku berstatus sebagai seorang istri.
Alhamdulillah, status yang selama ini udah aku nanti-nanti, hehe
Minggu 24 April 2016 aku resmi dinikahi oleh seorang lelaki luar biasa.
Lelaki yang insyaAllah shalih, lelaki yang baik, lelaki yang bertanggung jawab, lelaki yang sabar, lelaki yang merupakan hadiah terindah dari Allah SWT.
Yah, janji Allah memang indah. Jodoh adalah rahasia Allah SWT.
Dan bagaimana kita bertemu dengan jodoh kita adalah rahasia Allah.
MasyaAllah, makasih ya Rabb atas cerita indah yang Engkau berikan kepadaku.










Aku menikah dengan seorang lelaki yang sebelumnya belum aku kenal sama sekali.
Aku menikah dengan jalan ta'aruf.
MasyaAllah, Allah memang berdasarkan atas prasangka hambaNya ya.
Aku berniat untuk mencari jodoh dan menikah dengan jalan ta'aruf, dan alhamdulillah Allah mengabulkan keinginanku.
Aku berproses dengan suami mulai dari ta'aruf sampai walimah kurang lebih 5 bulan.
MasyaAllah, proses yang menjadi cerita indah tersendiri buat aku pribadi, hehe

Oke, aku ceritanya dicomblangin oleh temen kerja, Bu Dini namanya, beliau Kepala Unit biMBA AIUEO Maos.
Mungkin karna Bu Dini mulai lelah ngeliat aku yang jomblo mulu, mulai bosen ngeliat aku yang nggak nikah-nikah, akhirnya Bu Dini menawarkan mau ngenalin tetangga dari suami temennya Bu Dini.
Haha, wokeh, dengan senang hati aku terima.
Yaa.. namanya juga ikhtiar ya, jodoh itu juga harus dijemput keles dengan jalan usaha, hihi
Dulu niatnya cuma satu, bismillah ikhtiar, siapa tau memang jodohku.
Mas yang menjadi target ini adalah orang Banjarnegara, tetangga dari suami temennya Bu Dini.
Temennya Bu Dini namanya Mba Ana, Mba Ana punya suami, nah suami Mba Ana punya tetangga di Banjarnegara sana.
Si tetangga inilah yang akan menjadi target sasaran, xixixi

Singkat cerita setelah ada mukadimah dari kedua belah pihak, diputuskan yang menjadi perantara ta'aruf adalah Ranti, adik perempuan dari suamiku.

Oke, aku bagi menjadi beberapa bagian ya, sesuai dengan proses yang aku lewati, hihi

1. Tanggal 7 Desember 2015

Proses saling tukar biodata ta'aruf via email.
Waktu itu kayanya hampir bersamaan kirimnya. Tapi lupa siapa yang kirim duluan, hehe
Oke, biodata dan foto udah diterima. Kedua belah pihak saling mempelajari biodata yang dikirim.
Jujur aku pribadi langsung "klik" dengan biodata beliau.
Ya walaupun aku nggak langsung yakin sih, cuma masyaAllah rasanya itu "Ini loh calon suami yang selama ini aku cari." hihi
Bismillah, yang penting agama dan ridho Allah yang aku cari.
Setelah kedua belah pihak saling merasa cocok dengan biodata yang dikirim, proses selanjutnya adalah saling bertukar pertanyaan.
Dalam proses ini aku sama sekali nggak ada komunikasi dengan calon suami, jadi komunikasi ya hanya dengan Ranti, adik perempuan dari calon.
Alhamdulillah setelah dirasa cocok, proses selanjutnya adalah ketemuan.

2. Tanggal 25 Desember 2015

Jumat, 25 Desember 2015 adalah pertama kalinya aku ketemu dengan mas calon.
Kami ketemu di rumahku.
Beliau datang dengan Pakde dan adiknya Ranti, bertiga main kerumah untuk bertemu pertama kalinya.

MasyaAllah, tanggapan dari keluargaku alhamdulillah positif.
Gimana perasaanku waktu pertama ketemu?
Biasa ajaaaa, haha

Iya, beneran, belum ada greget yang gimanaaaa gitu.
Ya habisnya si mas calon orangnya diem banget, jadi susah mau menilai.
Alhasil aku malah sibuk ngobrol sama Ranti, hihi
Tapi alhamdulillah respon dari kedua belah pihak baik.
Karna aku yakin kalo mas calon insyaAllah orangnya baik, keluarganya baik dan yang penting agamanya juga insyaAllah baik, bismillah kalo memang dia jodohku, suatu saat nanti aku pasti bisa mencintainya.
Cinta akan datang karena terbiasa ^_^
Setelah itu, giliran aku yang disuruh main kerumah beliau di Banjarnegara.

3. Tanggal 3 Januari 2016

Minggu, 3 Januari 2016 giliran aku yang main ke Banjarnegara.
Aku waktu itu ditemenin sama kakak'ku, Mas Heri.
Karna kita pekerja, ya waktu luang buat main cuma bisa dihari minggu, hihi
Waktu aku main ke Banjarnegara, mas calon udah balik Bandung.
Jadi kita nggak ketemu pas aku main ke rumah beliau.
Oke, cuusss main ke Banjarnegara.
Dan taraaaaa, masyaAllah luar biasaaaa.
Rumah beliau ada di puncak gunung.
Naiknya tinggiiiiiii pake banget, haha
Mana aku pake acara nyasar pula.
Sepanjang jalan yang ada diledekin sama Mas Heri.
Kata Mas Heri, "serius mau jadi orang sini? biasa hidup di pasar yang apa-apa serba ada, disini mau beli-beli susah, haha"
Kataku, "bismillah mas, kalo emang jodoh mah ayuk aja, haha"
Akhirnya kita berdua ketawa antara lucu, takjub, kaget dan berbagai macam rasa bercampur jadi satu, wakakaka

Akhirnya sampai di rumah mas calon.
Alhamdulillah sambutan keluarga begitu baik, walau baru pertama ketemu bisa langsung akrab.
Sikap hangat dan welcome keluarga beliau adalah yang menjadi salah satu alasanku untuk terus melanjutkan proses ini.
Setelah ketemu tanggal 3 Januari 2016, tadinya dari pihak keluarga mas calon mau langsung mengkhitbah.
Tapi dari keluargaku minta untuk nanti dulu, biar ketemu lagi dan membicarakan hal-hal yang perlu untuk dibahas bersama.

4. Tanggal 14 Februari 2016

Hasil kesepakatan bersama, akhirnya hari Minggu 14 Februari 2016 kita berempat ketemu lagi.
Aku ditemenin Alia, dan Mas calon ditemenin Ranti.
Kita janjian di Masjid Kauman, sebelah KUA Kesugihan *uhuk KUA, haha*
Oke, di masjid kita ngobrol lumayan lama, dari jam 9 sampe dhuhur.
Kita membicarakan kelanjutan proses ini dan membicarakan hal-hal yang harus dipersiapkan serta rencana setelah walimah.
Badha dhuhur mas calon dan ranti mampir ke rumah, ketemu bapak sama ibu.
Ya intinya sih ditanyain mau gimana kelanjutan dari proses yang udah dilewati.

5. Tanggal 21 Februari 2016

Hampir satu minggu berlalu sejak pertemuan terakhir tanggal 14 Februari 2016, dan dari pihak calon nggak ada kabar, apakah proses mau berlanjut khitbah atau mau berhenti sampai disini.
Asli, ya Allah selama menunggu kabar ini beneran bikin deg-degan, hampir seminggu nggak ada kabar apakah mau lanjut atau enggak.
Aku pun udah mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk.
Awalnya cuma aku yang khawatir.

Aku : "Bu, lanjut nggak sih ya? kok belum ada kabar?"
Ibu : "Sabar, seminggu juga belum ada, nanti juga ngabarin."
Aku : "Nggak perlu aku yang nanya duluan nih?"

Ibu : "Nggak perlu, nanti juga ngabarin, tunggu aja."

Oke, akupun berusaha tenang.
Eh keesokan harinya malah giliran ibu yang khawatir.

Ibu : "Belum ngabarin juga ya wi?"
Aku : "Belum bu.."

Ibu : "Lanjut nggak sih ya?"


Dalam hati, etdah ibu gimana sih, kemarin suruh sabar, sekarang taunya ikut khawatir juga, haha
Dan alhamdulillah hari Sabtu pagi tanggal 20 Februari 2016 Ranti ngabarin kalau keluarga Banjarnegara hari Minggu 28 Februari 2016 mau main kerumah.
MasyaAllah, senengnyaaaaa, hihi
Terus sabtu sore, Inah (adik perempuan mas calon) sms, ngabarin kalau keluarga mau main kerumah besok pagi, Minggu 21 Februari 2016.
Karna tanggal 28 Februari 2016 mau ada pengajian, jadi main kerumahnya dimajuin.
Ya salam, akhirnya keluarga dirumah ribut kesana kemari, belum nyiapin apa-apa, belum ngomong sama keluarga yang lain.
Ya Allah, antara bahagia, sedih, lucu, pokoknya campur jadi satu.
Dari kemaren ditunggu-tunggu, giliran mau dateng malah mendadak, haha
Minggu, 21 Februari 2016 aku resmi dikhitbah, alhamdulillah.


6. Tanggal 24 April 2016

Setelah melewati proses yang lumayan menyita pikiran, tenaga dan uang, akhirnya minggu, 24 April 2016 kami melangsungkan akad nikah.
Ini adalah ke-4 kalinya aku ketemu dengan suami, hehe
Ketemu pertama di rumahku.
Ketemu kedua di masjid
Ketemu ketiga di rumah waktu nganter surat andon nikah
Ketemu keempat waktu akad nikah.
MasyaAllah, perjalanan bertemu jodoh yang cukup singkat.
Memang nggak ada yang nggak mungkin jika Allah berkendak. hehe


7. Tanggal 25 April 2016

Alhamdulillah akad nikah berjalan dengan lancar, aku udah sah berstatus menjadi seorang istri, masyaAllah.
Hari Senin, 25 April 2016 tinggal acara syukuran atas pernikahan kami.
Keluarga, saudara, teman semua datang memberikan doa yang baik-baik, masyaAllah.
Bahagia, terharu, jadi satu rasanya.
Makasih untuk semuanya, doa-doa baik kalian semoga dikabulkan olehNya, aamiin


Alhamdulillah, sampai detik ini aku semakin bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
DIA memberikan aku seorang suami yang sangat luar biasa.
Suami yang shalih, suami yang baik, suami yang begitu sabar, suami yang begitu mencintai istrinya.

Kami tidak saling mengenal sebelumnya. Merasa sangat asing satu sama lain.
Bahkan cinta tak kami kenal diawal proses perkenalan kami.
Cinta itu baru berani kami tumbuhkan setelah akad nikah diucapkan, setelah kami dinyatakan halal untuk saling mengenal dan saling mencintai satu sama lain.

RidhoMu ya Rabb yang menjadikan rumah tangga kami ini bahagia.
Rasa syukur yang teramat sangat, yang membuat aku semakin hari semakin mencintai sosok suami luar biasa, lelaki terindah hadiah dariMu ya Rabb.
Entah kebaikan apa yang udah aku perbuat, hingga KAU memberikan aku seorang suami yang luar biasa.
Makasih ya Rabb, berkahilah rumah tangga kami, ridhoi kami agar kami selalu ada dijalanMu, menjadi umat Nabi Muhammad dan menjadi hambaMu yang selalu taat.
Bersamanya aku merasa surga semakin dekat ya Rabb.
Semoga kami berjodoh dunia akhirat, aamiin ya Rabb.









@wiw_khaylila




0 komentar:

Posting Komentar



Diberdayakan oleh Blogger.

© wiwi's blog, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena | Modify by Wiwi Khaylila